RESUME MATERI SIM
Oleh :
Fadhlan Rizky / 1101624
Dosen
Pembimbing:
H. Aldri
Frinaldi, S.H., M.Hum
19700212
199802 1 001
Kelas SIM :
Rabu 13.20
PRODI ILMU
ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
Materi 1
SIM DALAM MENJALANKAN FUNGSI ORGANISASI, SIM BAGI PENINGKATAN
KINERJA ORGANISASI,SIM BAGI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI ORGANISASI.
SIM dalam Menjalankan Fungsi Organisasi
SIM
adalah penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yg dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Kumpulan dari
interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian.
Didalam
suatu organisasi, Sistem Informasi Manajemen dipergunakan pada tiga tingkatan
manajemen :
-
Manajemen tingkat
bawah, Sistem Informasi Manajemen dipergunakan untuk keperluan pengendalian
operasional. Pada tingkatan ini SIM dipergunakan dengan tujuan untuk
penghematan disegala bidang yang mungkin untuk dilakukan. Contohnya pencetakan
rekening listrik oleh PLN. Penerapan SIM dalam hal ini akan menghasilkan
penghematan baik waktu maupun tenaga kerja.
-
Tingkatan manajemen
menengah, penerapan SIM dipergunakan untuk keperluan pengendalian manajemen.
Tugas seorang manajer menengah ialah mengelola semua sumberdaya milik
organisasi agar benar-benar dipergunakan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan oleh manajemen puncak oleh semua personilnya secara efektif dan
efisien. Untuk dapat melaksanakan tugas seperti ini manajer harus mempunyai
segala macam informasi tentang segala kegiatan organisasi dalam operasinya
sehari-hari. Dalam hal inilah SIM dapat berperanan secara nyata untuk membantu
manajer. Hal ini disebabkan karena komputer mempunyai kemampuan untuk menyimpan
sejumlah besar data dengan mudah, dan menggali informasi yang terkandung
didalamnya secara cepat.
-
Manajemen tingkat
puncak, yang tugas utamanya adalah untuk membuat perencanaan yang strategis.
Sistem
informasi pada suatu organisasi berada didalam suatu departemen tersendiri, departemen sistem
informasi/departemen pengolahan elektronik (Electronic Data Processing)
·
Manajer SI / controller
·
Manajer kantor (office
manager)
·
Bendaharawan
(treasurer)
·
Asisten bendaharawan
(assistant treasure)
·
Sekretaris (secretary)
·
Manajer perencanaan /
pengendalian (manger of planning and controls)
·
Direktur keuangan
(vice-president finance)
Materi 2
SIM PADA MEDIA INTERNET,JARINGAN TELEKOMUNIKASI DAN
KOMUNIKASI DATA
A. SIM Pada
Media Internetan dan Jaringan Telekomunikasi
Jaringan
telekomunikasi adalah segenap perangkap telekomunikasi ang dapat menghubngkan
pemakaiannya dengan pemakai lain (manusia) sehingga kedua pemakai tersebut
dapat saling bertukar informasi pada saat itu juga.
Jaringan
telekomunikasi terdiri atas tiga bagian utama, yaitu :
1. Perangkat
Transmisi
Perangkat
transmisi bertugas menyampaikan informasi dari satu tempat ke tempat ke tempat
lain. Media transmisinya dapat berupa kabel, serat optic maupun udara,
tergantung jarak dari tempat-tempat yang dihubungkan serta tergantung pada
beberapa banyak tempat yang saling dihubungkan.
2. Perangkat
Penyambungan
Perangkat
penyambungan bertugas agar pemakai dapat menghubungi pemakai lain sesuai dengan
yang diinginkannya. Perangkat penyambungan tersebut masih menggunakan system
manual bila diperlukan seorang operator yang bertugas menyambungkan pemakai
dengan pemakai lain yang diinginkannya.
3. Terminal
Terminal
adalah peralatan yang bertugas merubah sinyal informasi asli (suara manusia
atau lainnya) menjadi sinyal elektrik, elektromagetik atau cahaya.Perangkat dan
media transmisi sebagai penghubung antara perangkat penyambungan dengan
terminal disebut sebagai JARLOKAT (Jaringan Lokal Akses Tembaga).
Media
internetan merupakan bentuk penyaluran jaringan telekomunikasi untuk
dipergunakan bagi pemakainya dalam hal pencarian informasi yang diinginkan,
baik dalam bentuk suara, gambar maupun campuran audio-visual.
Secara
sederhana, media internetan merupakan wadah bagi jaringan telekomunikasi untuk
mengaplikasikan segala komponen yang dimilikinya sehingga memiliki tujuan dan
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Media
internetan pada dasarnya dikenal dengan social media yang dapat kita temui
dalam berbagai model dan spesifikasi fungsi. Contohnya saja media internetan
yang difungsikan untuk menjalankan berbagai kegiatan terkait penggunaan
jaringan telekomunikasi yang tentunya melalui system online. Mozilla firefox
misalnya, dapat dipergunakan untuk browsing, maupun menjalankan beberapa
aplikasi social media seperti twitter, facebook, youtube dan lainnya.
Semakin
kompleksnya kegiatan yang dilakukan akan mempersulit koordinasi dan komunikasi
apabila tidak diciptakan suatu system. Pada dasarnya apapun bentuk kegiatan
yang dilakukan sangat membutuhkan tersedianya informasi. Oleh karena itu,
campur tangan SIM pada media internetan dan jaringan teleomunikasi sangat
diperlukan. Hal ini dikarenakan dengan penggunaan SIM, suatu informasi dapat
disampaikan secara sistematis sehingga mudah dimengerti.
Dengan
adanya SIM menjadikan terciptanya inovasi baru bagi penggunaan media internetan
dan jaringan telekomunikasi, dalam artian informasi yang diperoleh dari media
internetan dan jaringan telekomunikasi dapat disajikan dalam bentuk yang
simple, padat, tepat sasaran dan mudah dimengerti.
Dapat
dipahami bahwa SIM pada media internetan dan jaringan telekomunikasi sangatlah
diperlukan karena memiliki hakikat yang saling membutuhkan dalam menjalankan
fungsinya.
B.
Komunikasi Data
Komunikasi
data adalah proses pengiriman informasi diantara dua titik menggunakan kode
biner melewati saluran transmisi dan peralatan switching dapat terjadi antara
komputer dengan komputer, komputer dengan terminal atau komputer dengan
peralatan. Komunikasi data merupakan gabungan dari teknik telekomunikasi dengan
teknik pengolahan data.
Secara
sederhana, komunikasi data merupakan suatu bagian dari telekomunikasi yang
secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi
diantara computer computer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital
yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang
disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu
masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang
memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
Data
yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan
oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal
penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk terminal suatu data
seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain
sebagainya.
Salah
satu alasan diperlukannya suatu teknik komunikasi data antar komputer satu
dengan komputer atau terminal yang lain adalah sebagai berikut :
Adanya
distributed processing , ini mutlak diperlukan jaringan sebagai sarana
pertukaran data. Transaksi sering terjadi pada suatu lokasi yang berbeda dengan
lokasi pengolahan datanya atau lokasi di mana data tersebut akan digunakan,
sehingga data perlu dikirim ke lokasi pengolahan data dan dikirim lagi ke
lokasi yang membutuhkan informasi dari data tersebut.
Biasanya
lebih efisien atau lebih murah mengirim data lewat jalur komunikasi,
lebih-lebih bila data telah diorganisasikan melalui komputer, dibandingkan
dengan cara pengiriman biasa.
Suatu
organisasi yang mempunyai beberapa lokasi pengolahan data, data dari suatu
lokasi pengolahan yang sibuk dapat membagi tugasnya dengan mengirimkan data ke
lokasi pengolahan lain yang kurang atau tidak sibuk.
Jaringan
komputer mulai berkembang di awal tahun 1980 sebagai media komunikasi
komunikasi yang berkembang pesat. Sehingga sampai saat ini komputer menjadi
sarana komunikasi yang sangat efektif dan hampir seluruh bentuk informasi
melibatkan komputer dalam penggunaannya.
Dengan
ditemukannya internet, berbagai informasi bisa diakses dari rumah dengan biaya
yang murah. Komunikasi data sebenarnya merupakan gabungan dua teknik yang sama
sekali jauh berbeda yaitu pengolahan data dan telekomunikasi. Dapat diartikan
bahwa komunikasi data memberikan layanan komunikasi jarauk juah dengan sistem
komputer.
Tujuan
komunikasi data adalah:
1. Memungkinkan
pengiriman data dalam jumlah besar secara efisien tanpa kesalahan dan ekonomis
dari satu tempat ke tempat lain
2. Memungkinkan
penggunaan system computer dan peralatan pendudkungnya dari jauh (remote
compute use)
3. Memungkinkan
penggunaan system computer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga
mendukung manajemen dalam halkontrol (baik sentralisasi maupun desentralisasi)
4. Mempermudah
kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam
system computer.
5. Mengurangi
waktu untuk pengolahan data
6. Mendapatkan
data langsung dari sumbernya (mempertinggi keandalan)
7. Mempercepat
penyebarluasan informasi.
Berdasarkan
bentuk-bentuk penerapannya sistem komunikasi data dapat berupa beberapa model,
yakni :
Ø Sistem
Komunikasi Off-Line
Offline
Communication System adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas
telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolah data, tetapi data yang
dikirim tidak langsung diproses ke CPU (Central Processing Unit).
Ø Sistem
Komunikasi On-Line
Online
Communication System dapat berbentuk :
·
Realtime System
Sistem
Real Time merupakan suatu sistem pengolahan data yang membutuhkan tingkat
transaksi dengan kecepatan tinggi. Hal ini mengingat bahwa kebutuhan transaksi
harus diperoleh pada saat yang sama, sebagai bagian dari pengendalian sistem
secara keseluruhan.
·
Batch Processing System
Batch
Processing System merupakan teknik pengolahan data dengan menumpuk data
terlebih dahulu dan diatur pengelompokan data tersebut dalam kelompok-kelompok
yang disebut batch. Jadi pada dasarnya, sistem ini akan memproses suatu data setelah
data itu terkumpul atau tertumpuk telebih dahulu. Setiap batch ditandai dengan
identitas tertentu serta informasi mengenai data-data yang terdapat dalam batch
tersebut. Sistem tumpuk ini merupakan system pengolahan data yang paling tua
meskipun juga paling populer dibanding dengan sistem yang lainnya.
·
Time Sharing System
Time
Sharing System adalah suatu teknik penggunaan online sistem oleh beberapa
pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat
input/output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari
CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara
bergantian.
·
Distributed Data
Processing System
Distributed
Data Processing System merupakan bentuk yangsering digunakan sekarang sebagai
perkembangan time sharing system. Bila beberapa sistem komputer yang bebas
tersebar yang masing-masing dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan
jaringan telekomunikasi, maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi.
Distributed Data Processing System dapat didefinisikan sebagai suatu sistem
komputer interaktif yang terpencar secara geografis dan dihubungkan dengan
jalur telekomunikasi dan setiap komputer mampu memproses data secara mandiri
dan mempunyai kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam suatu sistem.
Materi 3
KENDALA PENERAPAN SIM PADA ORGANISASI PEMERINTAH DAN
DAERAH
A. Organisasi Pemerintah
SIM
pada dasarnya adalah penerapan sistem yang berbasis kmputer dalam pengelolaan
organisasi baik itu swasta dan publik. SIM menunjang kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan agar lebih efektif dan efisien menuntut untuk kualitas pelayanan
yang lebih baik. Pengelolaan SIM memerlukan beberapa unsur yaitu SDM, biaya dan
sarana dan fasilitas. Namun pada penerapannya SIM memiliki beberapa faktor
kendala yang menyebabkan sulitnya pengelolaan SIM secara tepat guna dan
bermanfaat sesuai seharusnya,yaitu :
1. Sumber
Daya Manusia
Penggunaan
SIM pada organisasi tentu menggunakan Sumber Daya Manusia yang mampu
mengoperasikan komputer, internet, dan jaringan lainnya. Dimana SIM ini adalah
pengolahan data secara komputerisasi dalam segala kegiatannya. Ketersediaan
tenaga kerja yang kurang handal dalam mengoperasikan komputer tentu menjadi
hambatan, perekrutan pegawai yang hanya melalui standar pemerintahan tentu
tidak akan menghasilkan pegawai yang ahli di bidang teknologi dan informasi.
Ini menyebakan pegelolaan SIM pada sebagian besar organisasi publik tidak
efektif dan cenderung lambat, serta tidak tepat sasaran.
Diperlukan
pegawai yang benar-benar mampu mengoperasikan fasilitas SIM ini dengan keahlian
dibidang teknologi dan informasi. Ada beberapa cara untuk meningkatka mutu SDM
pada pegawai organisasi publik :
-
Melakukan perekturan
pegawai (CPNS/non CPNS) melalui standar yang sama dengan standar yang dipakai
oleh organiasi privat.
-
Memberikan
training/pelatihan kepada pegawai secara berkesinambungan.
-
Menyediakan fasilitas
yang lengkap bagi pegawai untuk dapat mempelajari nya secara otodidak.
2. Anggaran Biaya yang besar
Pengelolaan
SIM untuk penyelenggaraan layanan kepada masyarakat tentu menggunakan alat alat
IT yang canggih dan komputer serta perangkat keras lainnya. Hal ini memerlukan
biaya yang cukup besar untuk membelinya. Keterbatasan biaya yang di anggarkan
pemerintah baik pemerintah pusat atau daerah untuk penggunakan SIM adalah salah
satu kendala besarnya. Kemampuan yang terbatas dari pemerintah untuk
menyediakan alat alat IT yang canggih dan sesuai dengan kebutuhan akan
mempersulit suatu instansi pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahannya
yang berbasis SIM.
B.
Organisasi Pemerintah Daerah
Secara
teknis beberapa kendala yang masih dihadapi oleh sebagian organisasi pemerintah
daerah ialah:
-
Belum adanya
dokumentasi mengenai bagan arus ringkasan (summary flow chart) yang memperlihatkan
aliran/arus data sejak data mentah sampai dengan informasi tercetak. Persoalan
ini kelihatannya sederhana, tetapi terkadang bias menyulitkan pihak manajer
dalam mengawasi arus informasi yang terdapat dalam organisasi yang dipimpinnya.
-
Lemahnya Data
Management Systems. Ini terbukti dari belum adanya standar operasi yang baku,
munculnya ekses overflow reporting, redundancy yang tidak efisien dan
sebagainya.
-
Prosedur untuk melihat
data secara incidental masih terlalu lama, ini disebabkan karena banyak Kantor
PDE yang tidak menggunakan system database relasional yang lebih efisien
sehingga direct access sulit dilakukan.
-
Tata-ruang perkantoran
masih kurang memadai. Ruang untuk kegiatan-kegiatan ketatausahaan
(tulis-menulis), operasi computer, atau penyortiran data masih bercampur-baur
sehingga pekerjaan menjadi kurang sistematis.
-
Untuk perawatan mesin
atau perangkat keras, organisasi masih menggantungkan diri kepada pihak pemasok
dengan system kontrak pertahun. Akibatnya kalau ada kerusakan-kerusakan teknis,
sekalipun sangat sederhana, tidak bisa segera diatasi sendiri oleh para
pegawai.
-
Permasalahan lain yang
tidak kalah pentingnya ialah kurang lancarnya pemasukan data. Proses data entry
sangat menentukan kelangsungan proses-proses pengolahan berikutnya. Apabila
sejak awal pengisian data tidak lancar dan tidak akurat, maka pekerjaan untuk
mengoreksi data akan bertambah panjang, data sorting akan lamban, dan akhirnya
tujuan organisasi PDE untuk menghasilkan informasi tepat pada waktunya tidak
akan tercapai. Dengan demikian masalah-masalah pemasukan data ini timbul
karena:
·
Belum meluasnya
computerized minded di antara para pemakai data maupun para pengelola data
sendiri di dalam organisasi-organisasi pemerintah.
·
Kurangnya pengertian
dan kesadaran dari pihak konsumen sebagai pengisi data. banyak pengisi data
yang tidak sadar bahwa data yang akan dimasukkan ke dalam computer harus
memiliki format dan prosedur yang pasti untuk menghindari kesalahan pengisian
data.
·
Lemahnya system
informasi di dalam organisasi pengolahan data sendiri. Ini menyangkut
masalah-masalah administrative dan operasional seperti bagaimana menangani
volume data yang besar, membuat formulir isian data yang optimal, menentukan
jumlah macam data yang dibutuhkan secara tepat, menentukan standar operasi,
mengembangkan system input dan output, dan sebagainya.
C. Faktor
manajerial yang perlu diperhatikan pada penerapan SIM pada org. Pemerintah
daerah
Faktor-faktor
manajerial yang perlu diperhatikan antara lain :
-
Komunikasi Data
-
Standar Operasi
-
Evolvability
-
Fungsionalisasi Jabatan
-
Struktur dan Rentang
Kendali
-
Spesialisasi
-
Interaksi antar Satuan
-
Kemampuan Intervensi
Materi 4
PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1.
Pengertian Pengendalian
Pengendalian
menurut Hansen & Mowen adalah proses penetapan standar dengan menerima
umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan
jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya.
Suatu
organisasi juga harus dikendalikan jalannya. Hal ini dilakukan untuk menjamin
aktivitas yang dilakukan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan organisasi.
Suatu sistem pengendalian memiliki beberapa elemen yang memungkinkan
pengendalian berjalan baik. Elemen-elemen tersebut adalah :
·
Sensor atau Detektor
yakni suatu alat untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi dalam suatu
proses.
·
Assesor yakni suatu
alat untuk menentukan ketepatan. Biasanya ukurannya dengan membandingkan
kenyataan dan standar yang telah ditetapkan.
·
Efektor yakni alat yang
digunakan untuk mengubah sesuatu yang diperoleh dari assessor.
·
Jaringan Komunikasi
yakni alat yang mengirim informasi antara detektor dan assesor dan antara
assesor dan efektor.
SIM sebagai suatu sistem yang terbuka tidak dapat
dijamin sebagai suatu system yang bebas kesalahan,kekurangan, dan penyimpangan
umum lainnya. Oleh karena itu, pengendalian harus diterapkan untuk mencegah
atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Pengendalian sistem informasi
berguna untuk melindungi dirinya sendiri dapat terus melangsungkan hidupnya.
2. Jenis
Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
Pengendalian
sistem informasi manajemen dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu :
Ø Pengendalian
secara umum (general control)
Merupakan
pengendalian diluar aplikasi system pengolah data. Pengendalian ini dapat
dikelompokkan menjadi 6 macam yaitu pengendalian organisasi, dokumentasi,
perangkat keras, keamanan fisik, keamanan data dan komunikasi data.
Ø Pengendalian
Aplikasi (application control)
Pengendalian
khusus atau pengendalian aplikasi (application control) adalah sistem
pengendalian inernal komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan
tertentu yang telah ditentukan(setiap aplikasi berbeda karakteristik dan
kebutuhan pengendalian), pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan
data berlangsung. Pengendalian ini dapat dikategorikan kedalam 4 kelompok yaitu
:
Ø Pengendalian
Masukan dan input controls.
Pengendalian
ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan
dalam pengolahan data. Pengendalian masukan umumnya menyangkut efisiensi,
persetujuan, masukan terhormat, penandaan, pembatalan, dan lain-lain dalam
proses komputer.
Ø Pengendalian
Proses pengolaha data atau proses controls.
Pengendalian
ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan lain-lain.
Ø Pengendalian
keluaran atau output controls.
Pengendalian
keluaran dirancang untuk memeriksa masukan dan
pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan
pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup
rekonsiliasi, penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit
periodik, laporan ketidaksesuaian dan lipstream resubmission
Ø Pengendalian
file atau database(database controls).
Ø Pengendalian
Akses Ke Sistem
Ø Pengendalian
Akses Sistem di kelompokan menjadi dua (2) bagian :
>>>
Pengendalian Akses Akses Logis
Untuk
membatasi akses logis, sebuah system harus membedakan antara pemakai yang sah
dan pemakai yang tidak sah dengan cara mengecek apa yang dimiliki atau
diketahui oleh para pemakai, dimana para pemakai mengakses system, atau dengan
mengenali karakteristik pribadi.
Cara-cara
untuk membatasi akses logis adalah sbb:
1) Password
2) Identifikasi pribadi. Misalnya:kartu
identitas yang berisi nama, foto, dll
3) Identifikasi biometric. Misalnya; sidik
jari, pola suara, hasil rekaman retina, pola dan bentuk wajah, bau badan, dan pola
tandatangan.
4) Uji Kompatibilitas. Uji kompabilitas harus
dilaksanakan untuk menentukan apakah pemakai tersebut memiliki hak untuk
menggunakan komputer tersebut.
>>>
Pengendalian akses Fisik
Kemampuan
untuk menggunakan peralatan computer disebut dengan akses fisik, sedangkan
kemampuan untuk memperoleh akses data perusahaan disebut akses logis. Kedua
akses ini harus dibatasi.
Pengamanan
akses fisik dapat dicapai dengan pengendalian sebagai berikut:
Penempatan
computer dalam ruang terkunci dan akses hanya diizinkan untuk karyawan yang sah
saja. Hanya
menyediakan satu atau dua pintu masuk saja pada ruang computer. Pintu masuk
harus senantiasa terkunci dan secara hati-hati dipantau oleh petugas keamanan
dan kalau memungkinkan diawasi dengan menggunakan kamera pengawas Mensyaratkan identitas
karyawan yang jelas, seperti pemakaian badge untuk dapat lolos melalui pintu
akses Mensyaratkan
bahwa setiap pengunjung untuk membubuhkan
tanda tangan ditempat yang telah tersedia setiap akan masuk atau keluar
dari lokasi pengolahan data Penggunaan
system alarm untuk mendeteksi akses tidak sah diluar jam kantor Pembatasan akses ke
saluran telepon pribadi, terminal atau PC yang sah Pemasangan kunci pada
PC dan peralatan computer lainnya.
Pengendalian
Administrasi
Pengendalian
ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen yang baik dapat
menghindari perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan.
Materi 5
PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS SIM
1.
Pengertian Pengambilan Keputusan
Secara etimologis kata decide
berasal dari bahasa latin de yang berarti off dan kata caedo yang berarti to
cut. Hal ini berarti proses kognitif cut off sebagai tindakan mimilih diantara
beberapa alternatif kemungkinan. Ada beberapa pengertian pengambilan keputusan
menurut para ahli yaitu :
-
Max (1972), Decision
Making is commanly difined as choosing from among alernatives (pengambilan
keputusan merupakan pemilihan dari beberapa alternatif).
-
Shull (1970:67)
mengemukakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses kesadaran manusia
terhadap fonumena individual maupun sosial berdasarkan kejadian faktual dan
nilai pemikiran, yang mencakup aktivitas perilaku pemilihan satu atau bebrapa
alternatif sebagai jalan keluar untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
-
George R Terry dalam
Igbal Hasan (2002:9), Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
-
S.P Siagian dalam Iqbal
Hasan (2002:10), Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakikat alternatif yang dihadapi
dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang
paling tepat.
2. Proses
Pengambilan Keputusan
·
Tahap Pemikiran
Pada
tahap ini dilakukan pengamatan terhdap lingkungan, baik secara berkesinambungan
atau sesekali. Hal ini meliuti beberapa aktivitas yang vertujuan untuk
mengidentifikasi adanya permasalahan-permasalahan atau kesempatan-kesempatan.
Aktivitas-aktivitas tersebut adalah:
-
Menemukan Permasalahan
-
Klasifikasi Permasalahan
-
Penguraian permasalahan
-
Kepentingan permasalahan
·
Tahap Perancangan
Tahap
Perancangan meliputi kegiatan menciptakan, mengembangkan dan menganalisa
tindakan-tindakan yang mungkin. Pada tahap ini juga dilakuakn pembuatan,
pengujian dan validasi model dari situasi permasalahan tersebut.
Pemodelan
adalah kombinasi dari seni dan sains. Beberapa topik dari permodelan yang
berhubungan dengan model kuantitatif adalah:
-
Komponen Model
Semua
model terdiri dari tiga komponen dasar, yaitu variabel keputusan, variabel yang
tidak dapat dikontrol serta parameter-parameter dan variabel-variabel hasil
atau keluaran.
b.
Stuktur Model Kuantitatif
Model
Kuantitatif mempunyai komponen-komponen model yang dihubungkan oleh ekspresi
matematis seperti persamaan atau ketidaksamaan.
c.
Prinsip-prinsip Pemilihan
Evaluasi
dari alternatif-alternatif dan pemilihannya langsung dari tipe
kriteria-kriteria yang akan digunakan. Dua prinsip dalam pemilihan ialah
normatif dan deskriftif.
·
Tahap Pemilihan
Tahap
pemilihan meliputi penarian tindakan-tindakan yang tepat ( diantara
tindakan-tindakan yang telah diidentifikasikan pada tahap perancangan) yang
akan dapat memecahkan masalah yang sesungguhnya.
Untuk
model normatif dapat digunakan pendekatan analitis atau memperbandingkan satu
dengan yang lainnya secara mendalam. Untuk model deskriptif dapat digunakan
perbandingan alternatif-alternatif dengan jumlah terbatas yang dilakukan baik
dengan pendekatan penarian buta (blindly approach) atau dengan pendekatan
heuristik.
-
Pendekatan Pencartian
Formal ( Turban)
-
Teknik-teknik Analistik
Teknik-teknik
analitis menggunakan formula matematis yang secara langsung dapat menurunkan
solusi optimal atau memprediksi hasil tertentu
-
Algoritma
Teknik-tekniks
analitis dapat menggunakan algoritma-algoritma untuk meningkatkan efisiensi
dalam proses pencarian alternatif.
-
Pendekatan Penarian
Buta ( Blind Search)
Teknik
pencarian buat mengacu pada pendekatan pencarian yang berubah-ubah dan tidak
ada panduannya. Ada dua type pencarian buta, yaitu:
-
Enumerasi lengkap,
yaitu seluruh alternatif dipertimbangkan sampai solusi optimal didapatkan.
-
Enumerasi tidak
lengkap, yaitu penarian parsial, dimana hanya sebagian laternatif saja yang
dipertimbangkan sampai solusi yang cukup baik didapatkan.
DAFTAR PUSTAKA :
Siagian,
Sondang (2006). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutabri,
Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen.Yogyakarta
http://yuniatisiti.wordpress.com/sistem-informasi-manajemen-dan-pengambilan-keputusan/
http://mnoorfuadi.files.wordpress.com/2011/10/pertemuan-3-peranan-strategis-manajemen-
sistem-informasi-sektor-publik.pdf
sistem-informasi-sektor-publik.pdf
http://thehackys.blogspot.com/2008/10/peran-sim-dalam-suatu.html






0 komentar:
Posting Komentar