MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Tentang
“KONSEP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN BERBASIS SISTEM INFORMASI”
Oleh :
Fadhlan Rizky / 1101624
Dosen
Pembimbing:
H. Aldri
Frinaldi, S.H., M.Hum
19700212
199802 1 001
Kelas SIM :
Rabu 13.20
PRODI ILMU
ADMINISTRASI NEGARA
JURUSAN ILMU
SOSIAL POLITIK
FAKULTAS
ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2013
-------------------------------------------------------------------------------------------
A.
Kebutuhan
Sistem Informasi
Semua organisasi membutuhkan aliran informasi yang
membantu manajer untuk mengambil bermacam keputusan yang dibutuhkan. Aliran
informasi ini diatur dan diarahkan dalam
suatu sistem informasi. Sistem informasi berperan dalam proses pengambilan
keputusan operasional harian sampai perencanaan jangka panjang.
Sebelum komputer ada, sistem informasi sudah menjadi
kebutuhan organisasi. Ini berarti sistem informasi tidak selamanya berbasis
komputer. Namun dengan berkembangnya fungsi komputer, sistem informasi saat ini
umumnya didukung penuh oleh komputer. Dengan demikian istilah sistem informasi
lebih sering berarti sistem informasi berbasis komputer.
Sistem informasi berbasis komputer mempunyai 6
bagian: hardware, software, data/informasi,prosedur, komunikasi dan orang. SI
ditentukan dalam perusahaan bergantung pada sifat dan struktur bisnisnya. Ini
berarti SI bersifat modifikatif terhadap kebutuhan organisasi.
Komponen prosedur dalam SI berkaitan dengan prosedur
manual dan prosedur berbasis komputer serta standar untuk mengolah data menjadi
informasi yang berguna. Suatu prosedur adalah urutan langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan satu atau lebih aktifitas pengolahan informasi.Pengolahan
informasi ini dapat dikerjakan dengan pengguna, atau kombinasi pengguna dan
staff TI. Suatu bisnis terdiri dari berbagai macam prosedur yang digabungkan
secara logis untuk membentuk suatu sistem. Sebagai contoh sistem yang umumnya
ada dalam suatu organisasi adalah sistem penggajian, personalia, akuntansi, dan
gudang.
Data mengalir dari bermacam sumber seperti :
konsumen yang membeli produk atau layanan,penjual yang menyediakan barang,
bank, agen pemerintah, dan agen asuransi. Sisteminformasi membantu organisasi
mengolah data tersebut menjadi informasi yang lengkap dan berguna.
sistem informasi manajemen diharapkan mampu membantu
setiap orang yang membutuhkan pengambilan keputusan dengan lebih tepat dan
akurat. Dalam usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat
banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti
dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau
untuk memanfaatkan kesempatan.
Kondisi ini menjadi tidak mudah dengan semakin
rumitnya aktivitas dan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Apalagi informasi
yang dibutuhkan tidak berasal langsung dari sumbernya. Untuk itu manajemen
sebagai pengguna informasi membutuhkan suatu sistem pendukung (support systems)
yang mampu meningkatkan pengambilan keputusannya, terutama untuk kondisi yang tidak terstruktur ataupun sistem
pendukung untuk tingkatan tertentu saja
Contoh kasus: Sistem
informasi dalam Ekonomi Global pada Boehringer Ingelheim Jerman
Boehringer Ingelhiem adalah satu dari 20 perusahaan
farmasi terbesar di dunia. Dengan pendapatan US$7.6 juta dan 32.000 pegawai di
60 negara, perusahaan ini memiliki beberapa segmen seperti manufaktur dan
pemasaran obat, produk industri dan produk kesehatan hewan. Dengan ukuran yang
begitu besar manajemen merasakan kesulitan untuk mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang mengalir. Makin besar perusahaan, makin lambat aliran informasi.
Manajer tingkat atas mengambil keputusan untuk menerapkan sistem informasi dari
SAP, perusahaan software perusahaan besar. Diperlukan 14 bulan untuk menerapkan
sistem baru dan melatih para staff menggunakan sistem tersebut.
Pada akhirnya investasi sistem informasi ini berbuah
baik. Software tersebut menyediakan sistem standar yang digunakan oleh semua
segmen bisnis Boehringer dan informasi disajikan melalui web yang dapat diakses
kapanpun dan dimanapun. Dengan sistem, Boehringer mampu menyediakan laporan
bulanan dalam waktu 2 jam tiap bulannya. Sistem tersebut juga memudahkan bagian
keuangan untuk melihat produktifitas dan update laporan setiap kali dibutuhkan.
Pemanfaatan sistem informasi tidak sampai disitu saja. Boehringer menyediakan
sistem informasi bergerak untuk 1/3 pekerjanya yang bekerja di luar kantor.
Dengan sistem informasi tersebut, informasi penjualan terkini dapat diakses dan
diperbarui dimanapun.
B.
Sistem
pendukung Sistem Informasi Manajemen
Manajemen Umumnya manajemen mengacu pada
individu-individu dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk memimpin dan
mengarahkan perencanaan, pengelolaan, penyediaan staff, pengawasan dan
pengendalian aktifitas bisnis. Kelima fungsi ini adalah tugas utama manajemen
yang dalam penjelasan lebih rinci adalah :
1.
Perencanaan kegiatan manajer untuk menentukan tujuan dan membangun rencana
jangka panjang dan pendek untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
2.
Pengelolaan struktur organisasi, standar dan prosedur kerja, rancangan
kebijakan untuk melakukan aktifitas bisnis.
3.
Penyediaan staff adalah tanggung jawab untuk identifikasi kebutuhan staff,
rekrutmen, pelatihan dan penempatan.
4.
Pengawasan mengarah ke pendampingan, bimbingan dan pengawasan terhadap pekerja
atau staff. Ini untuk membuat mereka selalu termotivasi, produktif dan
menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas yang ditentukan.
5.
Pengendalian adalah tanggung jawab untuk memonitor kinerja organisasi dan
ekonomi perusahaan serta lingkungan perusahaan sehingga langkah yang diambil
meningkatkan kinerja dan keuntungan perusahaan.
Setiap fungsi-fungsi di atas melibatkan pengambilan
keputusan, dan informasi dibutuhkan untuk dapat mengambil keputusan yang tepat.
Untuk itu manajemen menentukan sistem informasi dan sub sistemnya. Sistem informasi bisnis untuk mendukung
aktifitas- aktifitas bisnis di atas berkembang dari masa ke masa. Tingkat
keterlibatan sistem informasi bisnis berbasis komputer makin lama makin luas
dan dalam. Beberapa sistem informasi bisnis yang sistem informasi bisnis umum
diimplementasikan dalam organisasi adalah sebagai berikut :
1.
Transaction
Processing System(TPS)
TPS adalah bisnis proses pertama yang
dikomputerisasi dan tanpa IS, pencatatan dan pengolahan transaksi bisnis akan
menghabiskan banyak waktu. . TPS juga menyediakan data untuk pekerja pada
bisnis proses lain seperti MIS dan DSS.
TPS melakukan operasi rutin seperti pemesanan dan
pembayaran yang terjadi harian atau mingguan. Jumlah dukungan untuk pengambilan
keputusan di TPS sangat rendah. Sistem ini membutuhkan dan menghasilkan banyak
data masukan dan keluaran banyak tanpa pemrosesan yang rumit. Contoh dari
kegiatan TPS adalah transaksi penjualan, transaksi peminjaman VCD, transaksi
peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan. Pendaftaran anggota baru,
pendaftaran mahasiswa baru, dan pembayaran registrasi. Laporan yang dihasilkan
oleh TPS misalnya denda pengembalian buku harian. Daftar matakuliah semester
gasal, dan KRS mahasiswa persemester.
2.Management
Information System (MIS)
MIS berperan untuk menyediakan informasi yang tepat
kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat dalam organisasi. Informasi
tersebut digunakan para manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Bentuk dari
informasi pada umumnya berupa laporan untuk mendukung pengambilan keputusan.
Laporan-laporan tersebut merupakan hasil pengolahan data-data yang masuk
melalui TPS secara harian ataupun mingguan. Beberapa jenis laporan yang
dihasilkan oleh MIS adalah (1) laporan rutin laporan rutin laporan rutin yang
dibuat secara periodik atau terjadwal baik harian, mingguan atau bulanan. Contoh
laporan adalah laporan penggajian karyawan, laporan harian produksi produk
baru, laporan bulanan kredit pelanggan, laporan pendapatan bulanan, laporan
waktu kerja karyawan, laporan transaksi sirkulasi perpustakaan, laporan
pengeluaran bulanan. (2) Laporan Laporan berdasarkan permintaan. Laporan ini
dapat dihasilka berdasarkan permintaan n pada saat ada permintaan khusus.
Misalnya laporan tingkat penjualan barang tertentu
yang baru, laporan informasi lokasi barang tertentu pada perusahaan pengiriman
paket seperti Fedex. (3) Laporan khusus Laporan khusus Laporan khusus
dihasilkan pada situasi khusus atau kebutuhan khusus manajemen. Misalnya
laporan berisi informasi barang yang mendekati minimal stok untuk hindari
kehabisan barang tersebut. Laporan rekor pembelian oleh pelanggan pada tingkat
tertentu untuk diberi penghargaan. Laporan email-email dengan topik khusus yang
ditentukan oleh pengambil keputusan. Laporan-laporan tersebut akan membantu
pengambil keputusan pada organisasi untuk mencapai tujuan.
Laporan-laporan tersebut umumnya dihasilkan pada
bagian-bagian organisasi yang berfungsi secara khusus. Aspek fungsional MIS ini
seperti MIS keuangan, MIS manufaktur, MIS pemasaran, dan MIS SDM. Masing-masing
aspek fungsional MIS ini menghasilkan laporan-laporan jenis di atas yang
berkaitan dengan kegiatannya, dan dilaporkan kepada manajer di atasnya.
3.Decision Support
System(DSS)
DSS adalah sekumpulan orang, prosedur, software,
database dan peralatan yang digunakan
utnuk mendukung pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Fokus dari DSS
adalah efektifitas pengambilan keputusan ketika menghadapi masalah bisnis yang
terstruktur maupun yang tidak terstruktur. Seperti halnya MIS dan TPS, DSS juga
dirancang untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok
(DSS) adalah system berbasis computer
yang interaktif, yang membantu
pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk menyelesaikan
masalah yang tidak terstruktur.
Contoh DSS untuk perpustakaan adalah ketika
pengelola membutuhkan alat untuk mengetahui jenis buku apa yang perlu dikoleksi
lebih berdasarkan kebutuhan pengguna. Maka DSS akan memberikan jenis buku dan
judul-judul buku yang paling sering digunakan oleh pengguna dalam kurun waktu
dan berdasarkan kelompok-kelompok pengguna. Jumlah buku terkait di perpustakaan
juga menjadi salah satu pertimbangan DSS dalam memberikan hasil. Hasil yang
dihasilkan dapat berupa daftar jenis buku yang sering digunakan beserta ratio
jumlah buku dan pengguna.
DSS dalam prosesnya membutuhkan komponen seperti
database dan model base. Database adalah kumpulan tabel yang saling berelasi.
Tabel-tabel tersebut berisi data hasil masukan dari proses TPS misalnya.
Sedangkan model base dapat berupa analisis kuantitatif atau formula matematika
yang ditetapkan untuk menghasilkan variasi model untuk memperlihatkan akibat
yang berbeda-beda dari model-model tersebut.
Selain TPS, MIS dan DSS, sistem informasi bisnis
lain dapat digolongkan dalam Specialized IS atau Sistem Informasi Spesial. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah sistem informasi dengan kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan memiliki beberapa cabang seperti di antaranya Robotika,
Vision System, Natural Language Processing, dan Learning System. Robotika
berkaitan dengan penggunaan robot mekanik untuk mengerjakan tugas-tugas yang
didefinisikan oleh sistem. Vision System membantu merekam dan memanipulasi
citra atau gambar. Seperti menganalisis sidik jari dan foto.
Natural language Processing berkaitan dengan
pengolahan teks dalam bahasa alami untuk mendapatkan informasi tertentu.
Learning system merupakan kombinasi software dan hardware yang dapat mengubah
reaksi terhadap situasi tertentu, seperti misalnya software game. Sedangkan
Neural Network adalah sistem komputer yang bertindak sperti atau mensimulasikan
fungsi otak manusia. Dari ketiga jenis sistem informasi bisnis di atas, dapat
dibandingkan dalam hal periode, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, input
dan output, dan kompleksitas dalam proses dan analisis. Dari Gambar 1, dapat
dijelaskan bahwa TPS membutuhkan dan menghasilkan banyak data dari pada Sistem
informasi bisnis lain karena itu banyak input dan output yang terlibat.
Banyaknya data karena TPS mengelola hal-hal yang rutin lebih banyak dari pada
sistem informasi bisnis lain. Sangat sedikitnya ringkasan dan analisis data
pada TPS menyebabkan TPS tidak untuk mendukung pengambilan keputusan. Sedangkan
MIS dan DSS lebih memiliki analisis dan proses yang kompleks untuk menghasilkan
informasi yang mendukung pengambilan keputusan.
Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan
manajemen dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang
komplek, serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna kedalam satu
sistem yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan
keputusan yang semi atau tidak terstruktur.
DSS menggabungkan sumber daya intelektual seorang
individu dengan kemampuan komputer dalam rangka meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan. DSS diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil
keputusan, untuk memperluas kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan
pertimbangan manajemen dalam pengambilan keputusannya.
DSS
juga memungkinkan para manajer untuk
melihat dampak-dampak yang mungkin timbul dari berbagai keputusan yang
diambil yang disebut model yang dapat
memperkirakan dampak sebuah keputusan. Sebagaicontoh: Para calon
Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatuPilkada menjanjikan akan
menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya
pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak keputusan tersebut diperkirakan
jumlah pemilih akan meningkat secara signifikan, atau justru para pemilih sama
sekali tidak mempercayainya karena hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.
Model tersebut tidak dapat menentukan apakah janji
kampanye tersebut merupakan suatu keputusan terbaik, mereka hanya dapat
menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat.DSS dimaksudkan
untuk melengkapi sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan
keputusan. Sistem informasi manajement terutama menyajikan informasi mengenai
kinerja aktivitas untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan
kegiatan.
Kadangkala laporan sistem informasi manajemen ini
merupakan laporan eksepsi (exception reports), yaitu hanya menyoroti
kondisi-kondisi yang khusus. Sistem informasi manajemen yang tradisional
umumnya menyajikan pelaporan yang tercetak (hard copy reports). Dewasa ini,
pelaporan yang semacam itu dapat diperoleh secara on-line melalui intranet dan
mungkin lebih banyak lagi laporan yang dapat dihasilkan berdasarkan kebutuhan.
Jika SIM menyajikan kepada penggunanya data atau
informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah pasti dan tetap (terstruktur
atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat kemampuan untuk keputusan yang
sifatnya tidak terstruktur,di mana DSS lebih menekankan pada pengambilan
keputusan atas situasi yang dengan cepat mengalami perubahan, kondisi yang
memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk respon yang segera.
Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven
DSS dan Data-drivenDSS. Jenis DSS yang
pertama merupakan suatu sistem yang berdiri sendirit erpisah dari sistem
informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung
oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi sistem
informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan
model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan pengguna
yang membuat model ini mudah untuk digunakan.
Contoh dari model-driven DSS ini yang dipergunakan
diperusahaan pelayaran yaitu voyage estimating decision support systems. DSS
ini mempunyai kemampuan/kapabilitas untuk menghitung rincian pelayaran baik
untuk masalah keuangan maupun perhitungan teknis. Penghitungan aspek keuangan
meliputi biaya untuk pelayaran (bahan bakar, upah pekerja, dan modal yang
dibutuhkan), tarif angkut untuk berbagai tipe pengiriman kargo, dan biaya
pelabuhan. Rincian teknis meliputi faktorf-actor yang berhubungan dengan masalah
pelayaran, seperti: kapasitas kargo, kecepatan, jarak, konsumsi bahan bakar dan
kebutuhan air, serta pola bongkar muat.
Sistem ini dapat menjawab berbagai
pertanyaan,seperti: Kapal mana yang digunakan untuk memberikan keuntungan yang
maksimum? Berapa kecepatan optimal yang dapat memaksimumkan keuntungan? Apa
tipe dari bongkar muat yang optimal? DSS ini dapat dioperasikan dalam sebuah
desktop komputer yang menyajikan system
menu yang membuat pengguna mudah untuk memasukkan data atau mendapatkan
informasi
Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS, menganalisis
sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam sistem informasi
organisasi.
DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan
dengan memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat
dari data yang tersimpan di dalam database yang besar. Banyak organisasi atau
perusahaan mulai membangun DSS ini untuk memungkinkan para pelanggannya
memperoleh data dari website-nya atau data dari system informasi organisasi
yang ada. Decision Support Systems meliputi berbagai komponen yang termuat
didalam sistem pendukung ini, yaitu:
DSS
database:
Kumpulan data berjalan atau historis dari sejumlah
aplikasi.Komponen ini digunakan untuk menanyakan dan menganalisis data.Database
ini dapat berupa PC database atau massive database.
•
DSS software system:
Kumpulan dari perangkat lunak yang digunakan untuk
menganalisis data, seperti: On-Line Analytical Processing (OLAP) tools,
dataminingtools, atau kumpulan dari model-model matematika dan analisa yangmudah
untuk diakses oleh para pengguna DSS. Model ini dapat berupa model fisik (model
rancangan ruang kerja, taman, dan model pesawatterbang), model perhitungan
matematika (seperti: persamaan,alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau
model verbal (seperti:deskripsi suatu prosedur untuk penulisan suatu perintah kerja/order).
Masing-masing DSS dibangun untuk seperangkat tujuan
tertentu dan akan menghasilkan berbagai kumpulan model tergantung pada
kebutuhan dan tujuannya.
Perangkat lunak sistem DSS yang umum juga dapat
berupa model statistik yang memuat berbagai fungsi statistik, antara lain:
means,medians, deviations, dan scatter plots. Perangkat lunak ini memiliki
kapabilitas untuk memproyeksikan ke depan mengenai outcomes dengan cara
menganalisis sekumpulan data.
DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang
sudah mapan. Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS untuk membantu
mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS
sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk memungkinkan
terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun eksternal dengan
cara yang lebih akurat.
Pertumbuhan volume kegiatan/transaksi secara
elektronis yang meningkat tajam telah mendorong banyak organisasi untuk
mengembangkan DSS di mana pelanggan dan pegawai dapat mengambil manfaat dari
sumber-sumber informasi yang tersedia di internet dan kapabilitas dari website
yang memungkinkan komunikasi untuk berbagaiaktivitas.
Beberapa DSS memang difasilitasikan untuk membantu
manajemen, namun tersedia pula DSS yang mampu untuk menarik pelanggan dengan
cara menyediakan berbagai informasi dan alat yang dapat membantu mereka untuk
mengambil keputusan pada saat mereka menyeleksi jasa dan produk.
Banyak orang tertarik dalam melakukan proses
pembelian barang atau jasa menggunakan mesin pencari internet (search engines)
atau on-linecatalogs, web directories, e-mail, atau alat-alat lainnya untuk
menentukan lokasi informasi yang dibutuhkan dalam rangka membantunya dalam
proses pengambilan keputusan.
Web-base dDSS telah menjadi sesuatu yang populer dan
sangat memberikan manfaat yang besar bagi para anggota atau pelanggan yang
dituju organisasi atau perusahaan tersebut. Dari uraian di atas mengenai DSS,
maka beberapa karakteristik dan kapabilitas DSS yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut:
Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil
keputusan, terutama dalam situasi semi-terstruktur atau
tidak-terstruktur.Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai
tingkatanmanajemen, mulai dari tingkat manajemen puncak hingga ke
tingkatmanajemen yang paling bawah dan para pegawai lainnya.
DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan
prosespengambilan keputusan yang harus dilakukan.DSS dapat beradaptasi terhadap
waktu dan fleksibel; pengguna dapatmenambah, menghapus, mengkombinasikan,
mengubah, atau menatakembali elemen-elemen dasar.
Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki
kapabilitas yangbesar, dan dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah
untukdigunakan.DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusandengan fokus pada keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas
hasil,serta mengefisiensikan biaya dalam proses pengambilan keputusan.Pengambil
keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruhlangkah proses pengambilan
keputusan dalam pemecahan masalah.
Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi
sistem yangsederhana oleh mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang
lebihbesar, biasanya dapat dibangun dengan dukungan dari spesialis sistem informasi.
DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis
situasipengambilan keputusan yang mudah untuk dioperasikan olehpengguna.
10.
Sistem ini memberikan dukungan bagi pengambil keputusan, terutamadalam situasi
semi-terstruktur atau tidak-terstruktur.
11.
Sistem ini memberikan dukungan untuk berbagai tingkatanmanajemen, mulai dari
tingkat manajemen puncak hingga ke tingkatmanajemen yang paling bawah dan para
pegawai lainnya.
12.
DSS memberikan dukungan untuk beragam tipe dan prosespengambilan keputusan yang
harus dilakukan.
13.
DSS dapat beradaptasi terhadap waktu dan fleksibel; pengguna dapatmenambah,
menghapus, mengkombinasikan, mengubah, atau menatakembali elemen-elemen dasar.
14.
Tampilan DSS akrab dengan pengguna, memiliki kapabilitas yangbesar, dan
dirancang agar dapat interaktif sehingga mudah untukdigunakan.
15.
DSS mampu untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusandengan fokus pada
keakuratan, ketepatan waktu, dan kualitas hasil,serta mengefisiensikan biaya
dalam proses pengambilan keputusan.
16.
Pengambil keputusan memiliki kendali yang lengkap atas seluruh langkah proses
pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah.
17.
Pengguna-akhir mampu mengkonstruksi dan memodifikasi sistem yangsederhana oleh
mereka sendiri. Sedangkan untuk sistem yang lebih besar, biasanya dapat
dibangun dengan dukungan dari spesialis sisteminformasi.
18.
DSS biasanya menggunakan model-model dalam analisis situasipengambilan
keputusan yang mudah untuk dioperasikan olehpengguna.
4. Sistem Kelompok
Pendukung Pengambilan Keputusan – Group Decision Support Systems (GDSS)
GDSS merupakan sistem berbasis komputer yang
interaktif untuk memudahkan pencapaian solusi oleh sekelompok pengambil
keputusan atas permasalahan yang sifatnya tidak terstruktur. GDSS dikembangkan
untuk menjawab tantangan terhadap kualitas dan efektivitas pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang(kelompok orang).
Permasalahan yang perlu digaris bawahi
untukpengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekelompok orang antara lain
adalah banyaknya para pengambil keputusan, waktu yang harus dialokasikan, dan
meningkatnya peserta yang ada. GDSS memberikan dukungan pada pemecahan masalah
dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi bagi anggota yang
tergabung dalam kelompok.
Beberapa
manfaat yang dapat di peroleh dengan penggunaan GDSS ini, antara lain adalah:
1) Meningkatkan perencanaan awal, yaitu untuk
membuat diskusi ataupertemuan menjadi lebih efektif dan efisien.
2) Meningkatkan partisipasi, sehingga setiap
peserta dari berbagai latarbelakang dapat memberikan kontribusinya dengan
optimal.
3) Menciptakan iklim yang lebih terbuka dan
kolaboratif, yaitu tanpamembuat pihak yang tingkatannya lebih rendah merasa
takut danterancam. Dan juga tidak membuat pihak yang tingkatannya lebihtinggi
mendominasi jalannya suatu rapat, pertemuan/meeting.
4) Setiap ide yang ditawarkan bebas dari
kritik, memungkinkan pesertarapat, pertemuan/meeting mengkontribusikan ide atau
pendapatnyatanpa takut untuk dikritik.
5) Evaluasi yang objektif, menciptakan
atmosfir di mana suatu ide akandievaluasi secara objektif dan tidak memandang
siapa yangmemberikan ide tersebut.
6) Menghasilkan ide organisasi, yaitu
bagaimana tetap memfokuskanpada tujuan rapat, pertemuan/meeting, mencari cara
yang palingefisien untuk mengorganisir ide yang dihasilkan dalam
sesibrainstorming, dan mengevaluasi ide dalam batasan waktu yangpaling sesuai.
7) Menetapkan prioritas dan mengambil
keputusan, yaitu mencari carauntuk menampung seluruh pemikiran dalam
pengambilan keputusan.
8) Dokumentasi hasil rapat, pertemuan/meeting,
sehingga seluruhpeserta dapat memperoleh dokumen yang lengkap dan
terorganisiryang dibutuhkan untuk melanjutkan pekerjaan dari projek
atauaktivitas yang dievaluasi.
9) Mampu melakukan akses informasi eksternal,
yang memungkinkanketidaksepakatan yang signifikan dan faktual dapat
diselesaikandengan tepat waktu, sehingga memungkinkan meeting dapat
terusdilanjutkan dan produktif.
10) Menghasilkan notulen hasil diskusi, sehingga
pihak yang tidak dapat berpartisipasi langsung dapat tetap memahami hasil dan
isi dari meeting.Permasalahan yang mungkin timbul dalam GDSS adalah karena
digunakannya berbagai metode baru untuk mengorganisir dan melaksanakan rapat,
pertemuan/meeting maka mungkin ada keengganan atau penolakan di awal dari
penggunaan GDSS ini.
Dalam
pemanfaatan GDSS ini, maka beberapa alat dalam perangkat lunak yang dibutuhkan
di sini, antara lain adalah:
a) Kuesioner Elektronik; alat ini membantu
untuk membuat perencanaanawal dengan mengidentifikasi permasalahan yang menjadi
perhatian dan membantu memastikan bahwa informasi yang penting tidak
terlewatkan.
b) Sarana Diskusi Elektronik; memungkinkan
kelompok orang yang terlibat untuk secara bersama dan tanpa diketahui (tetap
terjagakerahasiaannya) untuk mengkontribusikan ide atau pemikirannya atastopik
yang dibahas dalam kelompok.
c) Pengelola Ide; memudahkan integrasi yang
diorganisir dan sintesa ideyang dihasilkan selama proses brainstorming.
d) Alat Pembuat Kuesioner; mendukung fasilitator
dan pimpinankelompok untuk pengumpulan informasi, sebelum maupun selamaproses
penetapan prioritas.
e) Alat untuk voting; memberikan kemudahan
dengan menyediakanmetode atau teknik untuk penetapan prioritas atau voting.
f) Alat identifikasi dan analisa
stakeholder; menggunakan pendekatanyang terstruktur untuk mengevaluasi dampak
usulan yang timbul diorganisasi dan mengidentifikasi serta menilai dampak
potensial dariproyek yang diusulkan.
g) Alat pernyataan kebijakan; menyajikan dukungan
yang terstrukturuntuk pengembangan kesepakatan atas penggunaan kata-kata
dalampernyataan kebijakan.
h) Istilah-istilah group; mendokumentasikan
kesepakatan kelompok ataskata-kata dan istilah-istilah yang disepakati.
Banyak keputusan besar organisasi yang dibuat oleh
kelompok (group).Sayangnya, mengumpulkan suatu kelompok secara bersama-sama
dalamsuatu tempat pada suatu waktu adalah pekerjaan yang sulit dan mahal.
Disisi lain, rapat kelompok tradisional, seperti penyusunan pedoman
ataukebijakan di instansi pemerintah pusat maupun daerah, sering sekali memakan
waktu lama dan dapat menghasilkan keputusan yang kurang bermanfaat.Karena itu,
banyak sistem informasi berbasis komputer yang mencoba meningkatkan kerja
kelompok tersebut, seperti groupware, electronicmeeting systems, collaborative
systems, dan group decision sistempendukung (GDSS).
Sistem ini adalah sistem berbasis komputer
yangmemfasilitasi pemecahan atas masalah tidak terstruktur oleh suatukelompok
pengambil keputusan.Komponen GDSS terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, manusia,dan prosedur. Komponen-komponen ini dirangkai guna mendukung
proses untuk mencapai suatu keputusan kelompok.
Karakteristik
penting dari GDSS adalah sebagai berikut:
1) GDSS adalah sistem informasi yang dirancang
secara khusus, bukan secara sederhana, yang merupakan konfigurasi dari komponen
sistemyang telah ada.
2) Sistem ini dirancang untuk tujuan
mendukung kelompok pengambilkeputusan dalam melaksanakan tugasnya. Karenanya,
GDSS harusmeningkatkan proses pengambilan keputusan atau hasil dari
suatukelompok.
3) GDSS mudah untuk dipelajari dan
digunakan. Sistem inimengakomodasikan pengguna dengan berbagai tingkatan
pengetahuankomputerisasi.
4) GDSS dapat dirancang untuk satu tipe
masalah atau untuk beragamtingkatan kelompok organisasi keputusan.
5) GDSS dirancang untuk mendorong
aktivitas-aktivitas, sepertipenghasilan ide, penyelesaian konflik, dan
pemberian pendapat yang penggunaan teknologinya.
5. Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive Support Systems (ESS)
Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan
eksekutif istilah executive support system (ESS) sering dipertukarkan dengan
executiveinformation system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan
keduanya.Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi
berbasis komputer yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak. Sistem
ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan manajamen. Disisi lain,
ESS adalah sistem pendukung komprehensif
yang mempunyai ke lokasi, dan faktor penghambat dapat segera
diidentifikasi.
Faktor keberhasilan kritikal dapat dimonitor dengan
lima tipe informasi,yaitu narasi masalah kritikal, diagram penjelas, keuangan
tingkat puncak, faktor kunci, dan laporan pertanggung jawaban terinci. Dengan
status akses, top eksekutif dapat memantau data atau laporan terakhirmengenai
indikator kunci melalui jaringan kapan saja. Pemantauan dapatdilakukan secara
harian atau setiap jam.
Kemampuan analisis kebanyakan dimiliki oleh ESS. Top
eksekutif dapat menggunakan ESS untuk melakukan analisis sesuai dengan
kebutuhannya.Analisis dapat dilakukan oleh top eksekutif dengan menggunakan
fungsiyang sudah ada, mengintegrasikan sistem lain dengan ESS, atau analisis
dengan menggunakan agen intelejen.
Dengan pelaporan ini, top eksekutif
dapat memfokuskan perhatiannyapada suatu keadaan atau kinerja yang
buruk.Hal-hal kritis, dengan ESS, disajikan tidak saja dalam angka-angka,
tetapi juga dengan warna. Misalnya, hijau menunjukkan kondisi baik, kuning
untuk peningatan, dan merah untuk menggambarkan kondisi yang buruk. Kemampuan
navigasi informasi adalah kemampuan untuk menjelajah informasi berbagai data
secara mudah dan cepat. Untuk meningkatkan kemampuan ini, dapat digunakan
hypermedia (yang merupakan pengembangan dari teknologi hypertext).
Sistem komunikasi sangat dibutuhkan oleh top
ekskutif. Dalam ESS,sistem komunikasi dapat mengirim atau menerima e-mail,
mengirim laporan untuk mendapatkan
perhatian seseorang, memanggil rapat, atau memberikan komentar ke suatu
kelompok diskusi di Internet.
6. Sistem Pakar –
Expert Systems (ES)
Para ahli atau pakar biasanya memiliki pengetahuan
(knowledge) danpengalaman khusus untuk masalah tertentu. Mereka paham betul
alternatif pemecahan, kemungkinan keberhasilannya, serta keuntungan dan
kerugian yang mungkin timbul. Mereka biasanya digunakan oleh instansi untuk
memberi nasehat atas masalah tertentu, seperti pada Departemen Pertahanan
masalah pembelian peralatan militer yang teknologinya canggih, penyelesaian
tuntutan pembubaran Bisnis TNI, perdampingan/reorganisasi departemen, dan
strategi komunikasi denganmedia massa.
Makin tidak terstruktur masalahnya, makin spesialis nasehat yang dibutuhkan
dari mereka.
Expert systems (ES) mencoba untuk meniru pengetahuan
pakar tersebut.Sistem ini biasanya digunakan jika organisasi harus memberikan
keputusan atas suatu masalah yang kompleks. Secara khusus, ES adalah paket
komputer untuk memecahkan atau mengambil keputusan atas suatu masalah spesifik
atau terbatas, yang kemampuan pemecahannyadapat sama atau melebihi suatu
tingkat kemampuan seorang pakar.Ide dasar di balik ES, yang merupakan teknologi
intelejensia buatanterapan, sebenarnya sederhana, yaitu memindahkan keahlian
seorangatau beberapa orang pakar ke komputer.
Pengetahuan pakar ini kemudian disimpan dalam
komputer. Pengguna tinggal memanggil komputer untuk meminta saran yang
dibutuhkan dapat melakukan inferensi (inference) agar sampai kepada suatu
simpulan khusus. Karena itu, seperti seorang konsultan, sistem ini
dapat memberikan saran kepada seseorang yang bukan pakar dan jika diperlukan
juga dapat menjelaskan logika dibelakang sarannya tersebut.
ES bisa dibagi dalam dua bagian: lingkungan
pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation
environment).Lingkungan pengembangan digunakan oleh pengembang ES untuk
membangun komponen komponen ES dan menempatkan pengetahuan (knowledge) pada
basis pengetahuan (knowledge base). Lingkungan konsultansi digunakan oleh
non-pakar untuk memperoleh pengetahuand an nasehat para pakar yang disimpan di
sistem.
Tiga komponen utama yang biasanya ada dalam ES
adalah basis pengetahuan, mesin inferensi (inference engine), dan tampilan
pengguna (user interface). Namun demikian, secara umum, suatu ES mengandung komponen-komponen
berikut:
Subsistem pemerolehan pengetahuan (knowledge
acquisition subsystem). Pemerolehan pengetahuan adalah pengumpulan, pemindahan,
dan pentransformasian keahlian pemecahan masalahpara pakar atau
pendokumentasian sumber-sumber pengetahuan keprogram komputer yang digunakan
untuk mengkonstruksikan atau memperluas
basis pengetahuan. Karena pemerolehan pengetahuandari para pakar adalah
pekerjaan yang kompleks, biasanya dibutuhkanp erantara, yaitu teknisi
pengetahuan (knowledge engineer).
Basis pengetahuan. Basis pengetahuan mengandung
pengetahuan yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan, dan
memecahkanmasalah. Basis ini terdiri dari dua elemen utama, yaitu fakta dan
kelaziman (rule). Informasi dalam basis pengetahuan dimuat dalam program
komputer melalui suatu proses yang disebut representasipengetahuan (knowledge
representation).
Mesin inferensi. Otak dari sistem pakar adalah mesin
inferensi, yang juga dikenal sebagai stuktur pengendali (control structure)
ataupenginterpretasi kelaziman (rule interpreter). Mesin inferensi biasanya
memiliki tiga elemen utama, yaitu suatu penginterpretasi (interpreter),
penjadwalan (scheduler), dan penegak konsistensi(consistency enforcer).
Pengguna.
Tampilan
pengguna.
Papan belakang (ruang kerja). Papan belakang adalah
suatu area memori kerja untuk menguraikan kondisi yang ada, yang ditentukanoleh
data masukan.
Subsistem penjelasan (penjustifikasi). Subsistem ini
dapat menelusuri tanggung jawab atas simpulan-simpulan yang diberikan kepada
sumbernya. Biasanya, secara interaktif, subsistem ini menjawab pertanyaan
seperti: Kenapa suatu pertanyaan diajukan oleh ES?Bagaimana suatu simpulan
dicapai? Kenapa alternatif tertentu justruditolak?
Sistem pengurai pengetahuan (knowledge refining
system). Sistem ini menganalisis pengetahuannya sendiri dan penggunaannya,
belajar dari ini, dan meningkatkannya untuk konsultasi berikutnya.
C.
Tahapan
proses pengambilan keputusan
Model yang bermamfaat dan terkenal yang diajukan
oleh Herbert A.Simon akan digunakan sebagai dasar Perangkat lunak dukungan keputusan yang ada dalam suatu sistem
imformasi manajemen telah diuraikan tediri atas tiga tahapan dijabarkan sebagai
berikut:
1) penelusurann
penulusuran
terdiri dari usaha penyelidikan lingkungan yang memancing keputusan, ini sama dengan pengakuan adanya masalah
2) Desain
Desain
merupakan penemuan, pengembangan, dan penganalisisan arah tindakan yang
3) pemilihan
mungkin.
pemilihan
melibatkan seleksi suatu arah tindakan dan pelaksanaannya.
Ada kecenderungan pada beberapa perancang sistem imformasi
bahwa suatu pangkalan data akan banyak memperbaiki pembuatan keputusan. Pada
hakikatnya terdapat tiga unsur penting dalam pembuatan keputusan, yakni:
1) Data
2) Model keputusan atau prosedur keputusan
3) Pembuat keputusan
Perangkat lunak pendukung keputusan tidaklah
semantap perangkat lunak pengolahan transaksi atau manajemen data. Meskipun
demikian terdapat suatu peningkatan penggunaan perangkat lunak dukungan
keputusan sebagai pelaksana sistem informasi manajemen dan organisasi.
Keputusan yang
diprogramkan versus yang tidak diprogramkan
Perbedaan antara keputusan yang diprogramkan dan
tidak diprogramkan adalah penting karena kebutuhan operasionalnya adalah
berbeda untuk kedua jenis itu.suatu keputusan yang diprogramkan dirumuskan dengan
teliti dan berulang hingga aturan keputusan atau algoritma keputusannya bisa
didefinisikan.Pemakaian komputer untuk mengolah aturan keputusan yang
diprogramkan merupakan suatu pra pemilihan seorang pembuat keputusan.
Karena pembuatan keputusan merupakan suatu proses
yang mahal dalam ukuran sumber daya yang sangat langka seperti waktu dan upaya
manajerial, keputusan yang diprogramkan merupakan suatu motode yang efesien
untuk mendayagunakan sumber daya yang langka dan peningkatan prodiktifitas
manajer. Keputusan yang tidak diprogramkan tidak banyak berulang atau keputusan
itu sangat berbeda tiap pengulangan hingga model umum tidak bisa dikembangkan sebagi dasar
pembuatan programnya.
Modul
dukungan keputusan harus menyediakan bantuan pada tiga jenis kegiatan:
Penetapan
suatu keputusan yang diprogramkan
Pelaksanaan
suatu keputusan yang diprogramkan
Pengambilan
suatu keputusan yang tidak diprogramkan
1.Perangkat Lunak Untuk
Intelegensi atau Penelusuran keputusan
Tahap penelusuran proses pembuatan keputusan
seringkali juga disebut ”pengenalan
masalah atau peluang”. Analisis dan pemilihan tidak bisa berlangsung kalau
masalahnya belum diidentifikasi. Tahap penelusuran terdiri dari pencarian atau
penyaringan lingkungan (secara intern maupun eksteren) untuk menemukan keadaan
yang menunjukan adanya peluang atau masalah. Adanya peluang atau masalah
mengawali analisis lanjutan dan pilihan tahapan pembuatan keputusan
Jenis
peluang dan masalah
Suatu
sitem informasi untuk mengidentifikasikan masalah atau peluang memerlukan unsur
berikut:
-
Pangkalan data,
pengolahan dan penelusuran:
-
Pengumpulan data
penyimpanan
-
Pengukuran dan
pengolahan data yang berkaitan dengan masalah dan peluang yang mungkin
-
Penyaringan dan
algoritme penyelidikan
-
Laporan: laporan pada
para pembuat keputusan
Penelusuran
peluang dan masalah
Penelusuran
dapat berlangsung hanya kalau kondisi masalah dan peluang dapat diidentifikasi.
Biasanya identifikasi ini memerlukan:
a) Pengukuran atau suatu veriabel
b) Perbandingan ukuran dengan suatu satandar,
rencana atau tolak ukur lainnya.
c) Penilaian atas perbedaan positif atau
negatif untuk menentukan apakah terdapat masalah atau peluang.
Penelusuran
masalah dan peluang mempunyai ciri yang berbeda tergantung pada apakah
penelusuran dapat terstruktur dan aplikasi penelusuran ini berlangsung terus
atau secara khusus.perbedaan ini dikelompokan dalam tiga jenis penellususran
sebagai berikut:
1) Penelusuran terstruktur yang kontinu
penelusuran
atau penyelidikan bisa terjadi tiap hari, jam, detik, harian, mingguan, bulanan
dan sebagainnya, tergantung pada perkirann keseringan munculnya masalah,
kegawatan pada saat masalah itu terjadi, dan kecepatan perubahan dalam faktor
yang terlibat.
2) Penelusuran terstruktur yang khusus(ad
hoc)
Proses
hanya diterapkan kalau indikator lainnya memperlihatkan adanya kebutuhan untuk
itu. penelusuran dengan SIM yang trstruktur dan
khusus (ad-hoc) melibatkan algoritma dan format laporan. Pangkalan data
bisa dipelihara organisasi atau .hanya dibangun kalau dibutuhkan.
3) Penelususran tidak terstruktur yang
khusus(ad hoc)
Dukunagn
SIM pada penelusuran tak terstruktur terutama terletak pada kemudahan jangkauan
pada pangkalan data. Memeperhitunngkan
ciri penelusuran manusia. Manusia bisa menarik kesimpulan dengan penyelidikan
data yang tidak ada algoritmanya untuk pengolahan.
Keluaran
laporan dari tahapan penelusuran
Tujuan
perangkat lunak penelusuran adalah untuk mengidentifikasi masalah, keluarannya
dapat berupa tiga jenis:
Keluaran
yang langsung untuk perangkat lunak tahapan desain keputusan
Keluaran
yang menyatakan desain keputusan dan langkah pilihan keputusan yang harus
diikuti
Keluaran
yang menyatakan suatu pemecahan atau peluang yang mungkin tetapi tanpa
indikator untuk tindakan mendatang
2.Perangkat Lunak Untuk
Desain Keputusan
Setelah tahapan penelusuran yang menghasilkan
pengenalan masalah atau peluang, langkah berikutnya dalam proses keputusan
adalah desain keputusan. Proses ini melibatkan penemuan, pengembangan, dan penganalisisan
arah tindakan yang terbuaka. Hal ini memerlukan proses pemahaman masalah,
dorongan keputusan, dan pengujian pemecahan untuk kelayakannya.
Perangkat
lunak sebagi bantuan pemahaman masalah
Langkah pertama dalam pemahaman masalah adalah
mengembangkan suatu model situasi. Ruang lingkup teknik pembuatan model adalah
luas. Contohnya adalah penjelasan lisan sederhana, bagan alur, pernyataaan
matematik yang rumit dan profram komputer, model untuk SIM bisa berisi
serangkaian model untuk penggunaan dalam situasi yang berbeda dan fungsi yang
berbeda.
Dukungan perangkat lunak untuk SIM membekali para
pembuat keputusan dengan kemampuan penemuan hubungan yang menunjukan model atau
hipotesis baru dan kemampuan menghitung faktor, koefisien, hubungan, dan
sebagainya yang memungkinkan penciptaanmodel masalah atau peluang yang lebih
berguna.
Perangkat
Lunak Sebagai Bantuan Penciptaan Pemecahan
Kalau proses pemahaman masalah sudah menghasilkan
suatu model yang menjelaskan masalah (atau peluang) dan juga memungkinkan
beberapa analisis ciri, penciptaan pemecahan atau arah tindakan yang mungkin
dibantu oleh dua sisitem, yakni:
Modelnya
sendiri. Manipulasi model seringkali membkuka cakrawala yang menjurus pada
penciptaan gagasan pemecahan
Sistem
pencarian kembali pangkalan data. Kemampuan pencaharian kembali menghasilkan
data yang berguna dalam penciptaan gagasan pemecahan.
Dalam ancangan ini, program komputer mengarahkan
pembuatan keputusan dalam suatu strategi penelusuran keputusan yang rasional.
Misalnya, prosedur penelususran pemecahan bisa diawali dengan serangkaian
pertanyaan yang berhubungan dengan pemecahan umum. Pertanyaan tersebut dapat
diikuti dengan serangkaian pertanyaan lagi yang membantu pembuat keputusan
untuk mempertimbangkan semua alternatif.
Perangkat
Lunak untuk Pengujian Kelayakan Pemecahan
Suatu pemecahan diuji kelayakannya dengan
menganalisi dalam rangka lingkungan yang dipengaruhinya yakni: bidang masalah,
organisasi keseluruhan, saingan dan masyarakat. Aanalisis dapat dikerjakan
menurut penilai masing-masing penganalis dengan melihat ukuran lingkungan.Hal ini memerlukan
pencarian kembali data guna pembandingan.
Suatu ancangan lain adalah adalah menganalisiss
pemecahan yang disarankan dengan penggunaan model dari lingkungan yang berbeda.
Model ini pada umumnya akan melibatkan program komputer dan suatu pangkalan
data. Model dasar dalam suatu SIM yang lengkap akan memepunyai sejumlah model
yang demikian
3.Perangkat Lunak untuk
Pemilihan
Dukungan perangkat lunak dari tahapan penelusuran
dan desain membantu dalam penyajian alternatif yang pernah dinilai menurut
ukuran kelayakan dan sebagainya. Tahapan selanjutnya adalah pemilihan yang
memerlukan penerapan suatu prosedur penilaian dan pelaksannna alternatif yang
sudah dipilih.
Perangkat lunak tidak bisa membuat pilihan karena
pemilihan itu merupakan suatu kegiatan manusia. Namun demikian, perangkat linak
dapat dipakai dalam menyususn alternatif dan sebaliknya menerapkan prosedur
pemilihan keputusan sebagi dukungan pemilihannya sendiri.
Kriteria ini bisa diterapkan dengan penggunaan
perangkat lunak keputusan. Pemilihan dibuat seorang pembuat keputusan dan
dikomunikasikan pada mereka yang dapat melaksankan hasilnya. Model keputusan
merupakan bagian model dasar untuk SIM nya.
Suatu pertimbangan penting dalam menilai alternatif
adalah kepekaan memecahkan perubahan dalam asumsi dimana keputusan harus dibuat
atau dalam kondisi yang diharapkan akan terjadi. Analisis kepekaan paling mudah
dikerjakan kalau suatu model kuantitatif tersedia untuk manipulasinya.
KESIMPULAN
Sebuah sistem informasi Manajemen, atau SIM adalah
sebuah system informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang
perlu untuk sebuah organisassi, juga memberI dukungan informasi dan pengolahan
untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannnya. sistem informasi
manajemen diharapkan mampu membantu setiap orang yang membutuhkan pengambilan
keputusan dengan lebih tepat dan akurat.
Dukungan SIM pada pembuatan keputusan dalam suatu
organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan:
penelususran, desain dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan
pengolahan, file computer maupun non computer.
Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari
suatu pangkalan data yang lengkap, suatu kemampuan pencarian kembali pangkalan
data, perangkat lunak, statistic dan analitik, serta suatu dasar model yang
berisi perangkat lunak pembuatan model, model keputusan, serta bantuan
keputusan
Ada
juga sistem pendukung yang tersedia dan mampu melengkapi sistem
informasi manajemen yang ada. antaranya adalah:
1.
Transaction Processing System(TPS)
2.
Management Information System (MIS)
3.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan/Decision-Support Systems (DSS)
4.
Sistem Kelompok Pendukung Pengambilan Keputusan/Group Decision-Support Systems
(GDSS)
5.
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive-Support Systems
(ESS)
6.
Sistem Pakar/Expert System
Keenam
sistem pendukung tersebut, dapat mendukung pengambilan keputusan dengan
sejumlah cara.
-------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
:
Hutchinson, Sarah E, Sawyer, Stacey C.Computers and
Information Systems. Irwin. 1996.
Murray, Thomas J.Computer Based Information Systems.
Richard D. Irwin. INC 1985.
Stair, Raplh, Reynolds, George.Fundamentals of
Information Systems. 3rd Edition. Thomson
Course Technology. 2006.
B. Davis. Gordon, “ kerangka Dasar SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN bagian 1 PNGANTAR”, seri manajemen No. 90-A, PT Pustaka Binaman
Pressindo, Jakarta, agustus 1991.
B. Davis Gordon, “kerangka dasar SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN bagian 11 srtuktur dan penegmbangannya”, seri manajemen No.90-B,PT
Pustaka Binaan Pressindo, Jakarta,cetakan ketiga, 198







wah, bagus nih materinya.
BalasHapus